Hello Paskibra- Aktivitas pasukan pengibar bendera pusaka disekolah menjadi salah satu ekstrakurikuler yang digemari bahkan menjadi favorit, beberapa siswa SMA. Hampir tiap-tiap di sekolah punya ekstrakurikuler Paskibraka. Ada yang dikemas sebagai ekskul, namun ada juga yang menjadi aktivitas mandiri di luar OSIS.
Tugas utama dari para anggota Paskibraka yaitu menjadi petugas upacara, seperti pada upacara bendera rutin dan peringatan proklamasi kemerdekaan. Tetapi ,tak berarti mereka hanya dapat berjalan tegap, kompak dan seirama bersama para anggota Paskibraka lainnya. Para anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) juga dituntut sanggup berkreasi membikin formasi-formasi dimasing-masing peleton mereka. Penampilan demi penampilan yang keren,kreatif dalam formasi baris-berbaris biasanya mereka tampilkan dalam pertandingan atau |perlombaan LKBB yang digelar sejumlah instansi.
Salah satu sekolah yang aktif selalu mengikuti iven perlombaan bahkan ada menggelar perlombaan misal SMAN 2 Madiun, Jawa Timur (Jatim). Di sini dalam tiap tahunnya peserta Paskib, begitu mereka biasa menyebut Paskibraka, langsung mengikuti perlombaan baris-berbaris Paskibraka se-Jatim. Pengurus Paskibraka SMAN 2 Madiun tak hanya menjadi peserta perlombaan.
Baca Juga:
Paskibra Bonebol Telah Mulai Untuk Seleksi Calon Paskibraka 2018
Dispora Gelar Seleksi Paskibraka 2018 Kabupaten Gresik Sudah Dimulai
Materi Seleksi Bagi Bakal Calon Anggota Paskibraka Kota,Provinsi, Nasional
Baca Juga:
Paskibra Bonebol Telah Mulai Untuk Seleksi Calon Paskibraka 2018
Dispora Gelar Seleksi Paskibraka 2018 Kabupaten Gresik Sudah Dimulai
Materi Seleksi Bagi Bakal Calon Anggota Paskibraka Kota,Provinsi, Nasional
Pengurus Paskibraka SMAN 2 juga mengadakan even perlombaan berbaris kreasi dengan mengundang seluruh siswa SMA dan sederajat sekolah se-Jatim. Peserta perlombaan bisa mencapai 30 sekolah dari Madiun dan kota-kota lain bahkan bisa lebih namun biasanya peserta dibatasi. Ada dua klasifikasi pertandingan, peraturan baris-berbaris (PBB) murni dan kreasi.
PBB murni yaitu baris-berbaris lazim pada umumnya seperti hadap kanan-kiri. adapun PBB kreasi, kita berbaris sambil membuat berbagai ragam formasi,” kata Annisa Dwi Arbaningrum, siswa kelas XII IPS yang salah satu pengurus Seksi Dokumentasi Paskibraka SMAN 2 Madiun. Prestasi anggota Paskibraka sekolah itu lumayan banyak. Paskibraka SMAN 2 Madiun pernah menjadi juara pertama laga PBB murni se-Jatim dan pemenang ketiga perlombaan PBB kreasi se-Jatim. ”Kami kerap kali memperoleh undangan ikut serta |lomba baris-berbaris. Sekolah yang mengurus keperluan kami, umpamanya ke Surabaya atau Kediri,” kata Annis, panggilannya. Pimpinan SMAN 2 Madiun minimal memberangkatkan satu peleton (terdiri 16 orang) plus guru pembimbing.
Siswa SMAN 9 Kota Tangerang, Banten, malahan tak kalah aktif dalam Paskibraka. Dita Ardila, siswa kelas XII IPS sekolah itu yang |kini menjadi salah satu senior tingkat II Paskibraka SMAN 9 Kota Tangerang, mengatakan, Paskibraka dibentuk pada tahun 2004. ”Pembentukannya diawali saat anak di sekolahku dilatih siswa SMAN 3 Kota Tangerang. Hingga kini kami menganggap siswa SMAN 3 sebagai senior kami,” katanya. Pimpinan sekolah itu juga sering kal mengirimkan siswanya ikut.
Pertandingan PBB se-Tangerang maupun tingkat Provinsi Banten. ”Walau belum pernah menjadi juara pertama, siswa sekolah kami pernah menjadi komandan peleton terbaik,” kata Dita yang ikut serta Paskibraka |semenjak kelas X. Di Jakarta, salah satu sekolah yang punya aktivitas Paskibraka yaitu| SMA PSKD 4 Melawai, Jakarta Selatan. Ratih Sonia Setyawati, Ketua Paskibraka SMA 4 PSKD, mengakui, sebenarny aktivitas tu telah bertahun-tahun ada di sekolahnya. Tapi , tidak banyak siswa yang ikut serta.
”Di angkatanku saja paling banyak 15 anak yang ikut serta dalam eskul Paskibraka,” kata siswa kelas XII IPA ini. Minimnya anggota Paskibraka yang ikut tak membuat mereka malas untuk berlatih. Mereka selalu konsisten untuk tetap berlatih setiap Kamis seusai pelajaran sekolah.
Sebagian siswa, termasuk peserta Paskibraka, beranggapan, aktivitas latihan Paskibraka lebih banyak menguras energi dan membuat kulit terbakar matahari. Tiga siswi yang aktif di Paskibraka, seperti Dita, Ratih, dan Annis, pun mengakuinya. ”Latihan (Paskibraka) bikin kulitku makin hitam, ha-ha-ha,” ujar Dita. Maklum, latihan Paskibraka senantiasa diadakan selalu di lapangan terbuka dikala matahari tengah terik. Pelaksanaan upacara biasanya juga pada siang hari. Namun, siswa yang telanjur |menyukai Paskibraka pasti tak berkeinginan meninggalkan latihan itu. Lalu, apa yang mereka cari dari ”baris-berbaris” ini? ”Saya berkeinginan menjadi petugas upacara yang kebagian membawa bendera Merah Putih atau yang mengibarkannya,” ujar Annis.
Berdasarkan dia, mengibarkan bendera membikin dia merasa makin menghargai kemerdekaan bangsa Indonesia. ”Sewaktu memegang Merah Putih, saya membayangkan betapa sulit dan susahnya pejuang kita saat berharap mengibarkannya. Ini membuat saya lebih menghargai jasa para pahlawan,” katanya. Sesudah |ikut serta} seleksi, Annis menjadi salah satu dar para anggota Paskibraka di kotanya. Dia tim pelajar SMA lain, dan anggota NI-Polri akan menjadi petugas upacara pada peringatan HUT Ke-67 RI di Alun-alun Kota Madiun pada 17 Agustus nanti.
Dita dan Ratih yang kebagian menjadi petugas upacara di sekolah masing-masing pada 17 Agustus merasa begitu bangga menjadi pengibar bendera. ”Banggalah, kan, enggak seluruh orang berharap dan mampu menjadi petugas upacara, apalagi komponen pengibar bendera,” kata Dita. Kekompakan menjadi ciri dari para anggota Paskibraka, namun hanya kompak antara senior dan yunior, tapi| juga antara para anggota aktif dan alumni. Oleh karen itu, di sebagian sekolah, aktivitas Paskibraka tak membutuhkan pelatih khusus. Di sini para anggota senior atau alumni yang melatih adik kelasnya.
Dikala mereka ikut pertandingan para alumni bahkan menjadi pensupportnya. Mungkin sebab itulah, di sekolah justru jarang ada unsur| kekerasan dalam Paskibraka. ” Jika Sekiranya ada di antara kami yang salah langkah dalam berbaris, tanpa disuruh bahkan kami push up minimal tiga kali,” ujar Ratih. Secara umum mereka mengaku mendapatkan manfaat dari Paskibraka, antara lain lebih disiplin, kompak, dan konsentrasi pada apa yang seharusnya dilakukan. ”Tiga faktor itu mesti kami lakukan dikala berlatih dan bertugas,” kata Ratih. Dampak Pengaruh lanjutannya, ia merasa malu kalau telat dan terlambat masuk ke sekolah. ”Masa sih anak Paskibraka telat, sih. Ini enggak pantas ciri aktivitas kami yang penuh disiplin,” katanya.Tidak cuma siswa yang memperoleh manfaat, orangtua bahkan gembira anaknya ikut Paskibraka. ”Dua anak saya ikut serta Paskibraka. Mereka menjadi lebih disiplin, percaya diri, dan sayang kepada sahabat. Sebab tulah yang dididik di eskul Paskibraka,” ujar jadi, guru Bahasa Indonesia SMAN 2 Madiun yang membina Paskibraka di sekolah itu.
more info di infogtk.org
0 Response to "Pasikbraka Itu Bukan Hanya Sekedar Baris Berbaris "
Post a Comment